Hasil Lokakarya
Home ] Up ] Proposal ] [ Hasil Lokakarya ]

 

SEPUTAR LOKAKARYA

KEPEMIMPINAN KADER DAKWAH KAMPUS SE-JAWA

Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh” (Q.S. Ash Shaff : 4)

 

            Kampus, dewasa ini merupakan salah satu kawah candradimuka lahirnya pemimpin-pemimpin bangsa. Mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin bangsa memiliki beberapa tugas, yaitu sebagai da’i, cadangan keras masa depan, agen perubah dan sebagai pengarah perubahan. Mahasiswa muslim secara umum, merupakan komponen mahasiswa terbesar  di kampus yang memiliki hak untuk disadarkan akan tugas mulia tersebut sehingga kepribadian islamnya akan terbentuk dan setelah lulus akan dilanjutkan dengan membina keluarga serta masyarakat.

Agenda penyadaran tersebut merupakan kewajiban yang dibebankan kepada Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dalam berbagai bentuknya, seperti Rohis, DKM, SKI, UKKI, dan Keluarga Mahasiswa Islam dengan proyek  “Dakwah di kampus“. Namun demikian, agenda dakwah tersebut belum merata dibeberapa kampus terutama kampus-kampus swasta padahal mereka mempunyai potensi yang cukup besar dalam kerangka dakwah secara umum. Dengan demikian, diperlukan acuan umum Lembaga Dakwah Kampus (LDK) tentang kaderisasi dan pola dakwah,  pemerataan informasi, dan kesempatan berinteraksi serta berkreasi antar Lembaga Dakwah Kampus agar agenda dakwah di kampus terlaksana secara sistematis, bertahap dan berkesinambungan.

Untuk itu, Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB sebagai Pusat Komunikasi Nasional (Puskomnas) FS-LDK Nasional bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akan mengadakan “Lokakarya Kepemimpinan Kader Dakwah Kampus se-Jawa“ pada tanggal 12 -15 November 1999, bertempat di PUSDAI dan Aula Timur ITB.

 

Lokakarya ini bertujuan :

  1.  Memberikan suatu wadah bagi lembaga dakwah kampus (LDK) untuk merumuskan    konsep Pesantren Kilat Mahasiswa di Perguruan Tinggi

  2.  Menghasilkan alternatif-alternatif alur kaderisasi sebagai acuan bagi pembinaan kader-kader dakwah kampus

  3. Menghasilkan konsep dakwah kampus

  4. Sebagai forum ukhuwah antar Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Jawa

 

Adapun bentuk kegiatannya meliputi : Diskusi panel, musyawarah komisi(pembahasan tim komisi) dan musyawarah pleno. Peserta yang diundang sebanyak 40 LDK se-jawa ditambah 4 LDK peninjau (LDK Unila, LDK Udayana (Bali), LDK Universitas Hasanudin dan Universitas Lambung Mangkurat ).

Sedangkan Peserta yang hadir pada Lokakarya ini sebanyak 40 LDK se-Jawa dan satu LDK peninjau dari Universitas Negeri Bandar Lampung. Jumlah peserta sebanyak 102 ikhwan dan 56 akhwat.

            Materi yang diberikan pada saat Diskusi Panel, yaitu :

1.”Urgensi Dakwah Kampus dalam kerangka dakwah Kampus Nasional”

     oleh Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam (Dr. Husni Rahim)

2. “Menggagas Dakwah Kampus Masa Depan”

      oleh Ahmad Hatta (futuralog), Suyoto (PP Pemuda Muhammadiyah)

3. “Pesantren Kilat Mahasiswa “

      oleh KH Ishomudin Hadzik (ponpes Tebu Ireng, Jombang), Ust. Amang S (Al-  Qutwah, Jakarta), Ust. Sukri Zarkasih (Ponpes Gontor Ponorogo).

4. “Pemantapan Kegiatan dan Kesinambungan Dakwah Kampus”

            Oleh Prof KH Ali Yafie (pimpinan MUI Pusat)

Acara ini dibuka oleh Direktur Jendral Klembagaan Agama Islam (Dr. Husni Rahim), sekaligus sebagai Keynote speaker.

 

            Dalam Lokakarya ini berhasil dirumuskan tentang Konsep Dakwah Kapus, Konsep Kaderisasi LDK, Konsep pesantren kilat Mahasiswa (berupa point-point penting) dan bersifat sebagai bahan acuan bagi LDK dan bukan konsep baku yang harus diikuti oleh LDK. Draft ketiga konsep tersebut dirumuskan oleh panitia pengarah / SC (terdiri dari 9 LDK yang merupakan Badan Pekerja PUSKOMNAS FSLDK) yang bersal dari konsep masing-masing LDK yang kemudian dibikin draft oleh SC untuk dikirimkan kembali ke masing-masing LDK sebelum Lokakarya ini berlangsung, sehingga bisa dikritisi di LDK masing-masing.

 

            Konsep yang telah dirumuskan ini diharapkan dapat menjadi alternatif acuan bagi LDK, sehingga diharapkan Dakwah Kampus dapat berkembang dengan baik dan dapat terjadi pemerataan dan peningkatan kualitas Dakwah Kampus terutama bagi LDK-LDK yang massih baru. Sehingga dikemudian hari diharapkan terjadi titik temu antara LDK dan birokrasi kampus yang dibeberapa LDK selama ini masih menjadi ganjalan.

            

            Ketiga konsep yang berhasil dirumuskan tersebut akan direkomendasika ke pihak terkait, seperti MUI Pusat, Dirjen Binbaga, dan Dirjen DIKTI. Rekomendasi tersebut antara lain meliputi :

1.      Orientasi Nilai Dasar Islam (ONDI) yang diselenggarakan diawal tahun ajaran bagi mahasiswa baru sebagai pengganti penataran P4 dan dilaksanakan atas kerjasama LDK dengan pihak Perguruan Tinggi.

2.      Mentoring Pendampingan Mahasiswa Baru yang dilaksanakan oleh LDK.

3.      Pesantren Kilat Mahasiswa (diharapkan dikemudian hari menjadi kegiatan rutin kampus yang diadakan bersama antara LDK dan Perguruan Tinggi).   

 

            Acara ini berakhir pada hari senin, 15 November 1999 dan ditutup oleh Pembantu rektor III ITB, Dr. Isnuwardianto.

 

            Konsep yang dihasilkan dalam Musyawarah Pleno :

 

 

 

Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus, 2000.

Last Up-date 20 Juni 2000